Kamis, 19 Desember 2013
Meski dikaruniai kemampuan olah
bola yang amat hebat, Messi memiliki satu kondisi medis khusus. Di dalam
tubuhnya tidak terdapat cukup banyak hormon yang membuatnya bisa tumbuh normal
seperti anak seusianya.
Messi kemudian menyebut: "Ketika saya berusia
11 tahun, mereka menemukan bahwa saya memiliki kekurangan hormon pertumbuhan
dan saya harus memulai perawatan untuk membuat tubuh saya bisa tetap tumbuh
secara normal. Setiap malam, saya mendapatkan suntikan di kaki saya, malam demi
malam, setiap hari dalam seminggu, dan hal ini berlangsung terus selama tiga
tahun."
"Saya amat kecil, mereka menyebut saya sepeti
itu ketika saya berada di atas lapangan atau ketika saya berada di sekolah,
saya selalu menjadi yang terkecil di antara semua. Saya selalu seperti itu
hingga saya menyelesaikan perawatan dan mulai tumbuh secara normal."
2.
Tak
Ada Biaya
Perawatan yang diterima oleh Messi memang efektif, namun juga memakan biaya
yang mahal, sekitar 1500 dollar per bulan. Tentu saja biaya itu jauh melebihi
kemampuan yang dimiliki oleh keluarga Messi. Bantuan dari beberapa pihak
membuat Messi kecil mampu terus meneruskan perawatannya, namun hanya untuk
jangka waktu dua tahun.
Ayah Messi, Jorge, tidak punya pilihan lain selain
meminta bantuan dari klub profesional yang menginginkan jasa Leo. Klub itu tak
lain adalah Newell's Old Boys, yang memang berpusat di daerah tempat tinggal
Messi.
"Mereka berkata, 'kami akan membayar biaya
perawatannya, jangan khawatir'," ujar Jorge. "Namun saya hampir-hampir
seperti mengemis, mereka memberikan saya 300 peso dan hanya itu. Jika mereka
memang membayar, maka tentu saja (dia) akan tetap tinggal di Newell's."
3.
Komentar
Rekan
Mantan rekan setim Messi, Gerardo Grighini memiliki komentarnya sendiri
mengenai perawatan yang dijalani oleh Messi dan bagaimana hal itu membuatnya
menjadi dirinya yang sekarang.
"Ia akan menerima semua suntikan itu seolah
itu adalah hal yang biasa. Apa yang membuatnya berada di level permainan yang
seperti saat ini adalah talenta serta keyakinan yang ia miliki. Leo tahu bahwa
ia harus melakukannya untuk menjadi pemain profesional."
"Minggu demi minggu, setiap hari. Sebelum
pergi tidur. Tujuh hari di satu kaki, tujuh hari lain di kaki sebelahnya. Dan
dia lama-kelamaan mulai terbiasa dengan semua itu. Hal itu terlihat alamiah
untuknya."
Grighini kemudian menambahkan: "Saya tidak
berpikir semua orang yang berusia 10 atau 11 tahun memiliki mental untuk
mengatakan 'Saya akan melakukan ini karena itu akan membantu saya di masa
depan....namun ia tahu bahwa itu akan membantu dirinya untuk menggapai mimpi"
4.
Kekurangan
Menjadi Kelebian
Secara postur Messi sudah barang tentu tidak memiliki modal yang bagus untuk
menjadi seorang pesepakbola hebat. Tubuhnya cukup kecil untuk seorang atlet dan
tak sedikit orang yang menganggapnya tak mampu mengatasi hadangan fisik dari
pemain lain di atas lapangan.
Namun sebaliknya, Messi justru menganggap itu
sebagai suatu kelebihan.
"Saya pikir menjadi lebih kecil dari yang
lain membuat saya lebih cepat dan lincah dan itu membantu saya ketika bermain
sepakbola."
Adrian Coria, eks pelatih Messi di Newell's, yang
kini menjadi bagian dari staff teknis Barcelona, juga setuju dengan anggapan
Messi itu. "Mungkin kami tidak sadar akan hal tersebut pada awalnya, namun
dalam sudut pandang tertentu menjadi kecil adalah suatu keuntungan tersendiri,
anda bisa mengontrol bola dengan lebih baik, anda lebih cepat dan lincah
dibandingkan dengan yang lainnya."
5.
Tuduhan
Dopping
Tak sedikit orang yang menuduh bahwa hormon pertumbuhan yang diterima oleh
Messi semasa kecil mengandung zat yang membuat fisiknya menjadi lebih kuat dari
orang lain yang tumbuh secara normal.
Dokter yang menangani Messi, Diego Schwarsztein,
mecoba menjelaskan hal ini.
"Apakah itu doping? Hormon pertumbuhan sudah
sering digunakan sebagai suplemen untuk orang dewasa yang bahkan tak
membutuhkannya, dengan tujuan untuk meningkatkan performa di bidang
olahraga."
"Namun anda harus membedakan antara perawatan
hormon pertumbuhan dengan orang dewasa yang tak membutuhkannya, yang
melakukannya dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan fisik - dan seringkali
menggunakannya dalam dosis tinggi, yang kemungkinan besar bisa mengakibatkan
efek amat negatif - dengan perawatan yang dbutuhkan oleh seorang anak yang
mengalami kekurangan secara fisik."
6.
Pengakuan
Talenta
Banyak orang mungkin heran mengapa Newell's rela menghabiskan banyak uang,
waktu dan usaha untuk seorang bocah 10 tahun, yang bahkan belum pasti akan
menjadi pemain hebat saat itu.
Pelatih Messi di Newell's, Gabriel Digeralami,
memiliki jawabannya.
"Secara teknis ia memiliki bakat yang tidak
pernah saya lihat ada di anak lain. Dalam saut kesempatan saya mencoba
memainkannya sebagai seorang sweeper dan yang mengejutkan saya adalah bahwa ia
bermain layaknya itu adalah laga terakhir di dalam hidupnya."
"Di sisi lapangan Newell's, direktur
seringkali memintanya untuk melakukan trik keepy-uppy (mengangkat
bola dengan kaki untuk kemudian menahannya di kepala selama beberapa saat)
sebelum laga, atau di pertengahan permainan. Ketika kami pergi ke Mar del
Plata, atau di sekitar sana, sebelum laga ia akan melakukan trik itu dan mereka
akan memberinya uang."
"15 menit berlalu dan ia masih tidak
kehilangan kontrol atas bola. Jadi orang-orang akan mulai berdatangan dan
melemparkan koin ke arahnya. Di Peru, saya pikir ia mendapatkan tak kurang dari
1.200 keping. Kala itu ia masih berusia 9 tahun."
Digeralami melanjutkan. "Kala itu ia mampu
melakukan lima flick-overs(mengontrol bola dengan kaki bagian
belakang) terhadap satu pemain. Pemain itu kemudian merebahkan dirinya ke tanah
dan meraih kaki Leo (sambil tertawa). Selain itu, ia hanya setinggi 1,40 meter
, sedangkan pemain yang lain sekitar 1,70 meter. Itulah bagaimana ia menikmati
permainannya. Ia tidak melakukannya untuk pamer...tidak, tidak, tidak. Tidak
pernah ada ada kesombongan sama sekali, sama sekali."
7.
Sikap
Baik
Salah seorang mantan pelatih di Newell's, Quique Dominguez, menyebut: "Ada
seorang pesepakbola, yang jatuh karena minuman, pesta, ego berlebihan, dan
banyak pemberontakan ... Leo sama sekali bukan orang yang seperti itu."
Dominguez lalu menambahkan: "Untuk Leo sepertinya bola sudah menjadi
bagian dari tubuhnya."
8.
Dikunci
Di Kamar Mandi
Messi sudah memiliki kemampuan untuk meningkatkan prestasi tim yang ia bela
semenjak masih muda.
"Pada partai final di satu turnamen, saya
ingat bahwa jika kami menjadi juara, kami akan memenangkan sepeda, dan kami
memulai laga tanpa Leo, kala itu ia masih belum tiba," kenang rekan setim
Leo, Juan Juan Leguizamon.
"Kami menyelesaikan babak pertama dengan
ketinggalan 1-0. Kemudian ia datang. Rupanya ia dikunci di kamar mandi di
rumahnya dan harus memecahkan kaca di pintu untuk bisa keluar. Kami akhirnya
menang dengan bantuan tiga gol dari Leo."
9.
Masa
Sulit Di Barelona
Kesulitan finansial yang diakibatkan oleh penyakit yang diderita Messi masih
belum menemukan solusi. Hingga akhirnya keluarga memutuskan bahwa satu-satunya
jalan yang terbaik adalah untuk melakukan perjalanan lebih dari 10.000
kilometer jauhnya menuju Barcelona, yang menjanjikan mereka untuk membayar
semua biaya perawatan.
Ini sejatinya adalah langkah besar sebelum Messi
akhirnya menjadi bintang dunia, namun itu harus dibayar dengan harga yang mahal
- kesatuan keluarganya.
Enam bulan setelah memutuskan pindah ke Barcelona,
semuanya tidak berjalan sesuai dengan rencana. Leo, yang kala itu masih berusia
13 tahun, harus membuat keputusan yang tak hanya akan mempengaruhi dirinya,
namun juga seluruh keluarganya, untuk selamanya.
Dua cedera parah membuatnya tidak bisa memainkan
satu laga pun. Keadaan semakin buruk karena keluarganya sama sekali tidak
senang dengan keadaan itu. Ini wajar karena mereka mengalami kesulitan untuk
menyesuaikan diri dengan kehidupan baru, termasuk adik perempuannya yang
berusia 6 tahun.
Kala itu seluruh anggota keluarga berkumpul untuk
membahas masalahnya, dengan satu pertanyaan yang hanya akan bisa dijawab oleh
Leo
"Bagaimana jadinya? Apakah kita tinggal atau
pulang?"
10. Masa Sulit Di Barcelona
Jawaban Messi akan menentukan nasib keluarganya, masa depannya dan di atas
semua itu, kebahagiaannya.
Jorge Messi rupanya masih ingat hari penting itu.
"Saya bertanya pada Leo tentang apa yang ingin ia lakukan, karena semua
keputusan ada di tangannya, jika ia ingin kembali ke Argentina, maka kami semua
akan kembali."
Leo kemudian melihat saya dan menjawab: 'Tidak,
saya ingin tinggal, saya ingin bermain sepakbola di Barcelona dan saya ingin
bermain di tim utama Barcelona'. Itu adalah keputusannya sendiri, tidak ada
yang memaksanya. Karena itulah saya memutuskan untuk tinggal bersamanya."
Celia Messi akhirnya kembali ke Rosario bersama
saudara messi yang lain. Ia masih tinggal di Argentina, sedangkan Jorge lebih
banyak berdomisili di Spanyol. Jorge Messi kemudian mengaku bahwa jika ia dapat
memutar waktu kembali, ia tak akan membiarkan keluarganya terpisah seperti itu.
11. Masalah Kontrak
Tak hanya masalah fisik, kontrak juga
menjadi penghalang bagi Messi di masa awal ia bergabung bersama Barcelona.
Perwakilan Leo awalnya memberitahukan pada Jorge bahwa ia akan mendapatkan 100
juta peseta per tahun dan Jorge akan dicarikan pekerjaaan. Janji pertama tidak
pernah dipenuhi dan yang kedua membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum
akhirnya terwujud. Masalah inilah yang kemudian membuat Jorge mulai saat itu
tak hanya menjadi ayah bagi Messi, namun juga manajernya.
Nasib baik kemudian mulai terjadi pada Messi. Pada tangal 5 Desember, sembilan
bulan setelah ia menandatangani kontraknya yang pertama, akhirnya diputuskan
bahwa ia akan menerima gaji yang setara dengan seorang pemain Barcelona B dan
Jorge mendapatkan pinjaman untuk merenovasi flat mereka di
Barcelona.
12. Bintang Dunia
Banyak hal aneh dan unik yang
terjadi dalam karir seorang pesepakbola, namun Messi adalah salah satu yang
mampu bertahan. Kenyataannya, kebanyakan dari mereka yang memutuskan untuk
menjadi pemain profesional di usia 12 tahun akan gugur satu persatu sebelum
mampu berkembang.
Mengejar impian di sepakbola membuat Messi dan
keluarganya dipaksa untuk membuat pengorbanan yang hampir menghancurkan mereka,
namun determinasi dan kemampuannya membuat ia bisa mewujudkan ambisinya itu dan
mendapatkan hormat layaknya dewa, seperti yang saat ini ia nikmati, dari jutaan
orang di seluruh dunia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar